Pasangan petahana Firdaus ST. Msi. dan Ayat Cahyadi resmi
menjadi Walikota dan Wakil Walikota Kota Pekanbaru provinsi Riau. Pasangan
tersebut baru saja dilantik oleh Gubernur Riau pada tanggal 22 Mei 2017 lalu
bertempat di Gedung Daerah provinsi Riau. Pasangan Firdaus Ayat mengungguli
empat pasangan lainnya yang bertarung memperebutkan jabatan Walikota dan Wakil
Walikota Pekanbaru periode 2017 s/d 2022.
Pasangan Firdaus Ayat pada pilwako Pekanbaru 2017 di dukung
oleh partai Demokrat, PKS dan Gerindra
memperoleh dukungan pemilih sah sebanyak 94.118 suara atau sekitar
33,07% dari warga Pekanbaru yang telah memiliki hak pilih. Sementara di posisi
kedua ditempati oleh pasangan Dastrayani Bibbra dan Said Usman yang didukung
oleh PDIP serta PPP memperoleh 62.249 suara atau 21,87%. Pasangan lainnya
berturut-turut adalah pasangan yang didukung Golkar, PAN, PKB, Hanura dan
nasdem yaitu Ramli & Irvan Herman dengan perolehan 59.613 suara (20,95%)
berada di posisi tiga. Pasangan Herman & Devi Warman ada di posisi empat
dengan raihan 46.472 suara (16,33%) dan pasangan paling akhir yang memperoleh
suara terkecil adalah pasangan Syahril & Said yang memperoleh hanya 22.149
suara atau 7.78% saja. (sumber KPUD Pekanbaru penghitungan form C1)
Kemenangan pasangan Firdaus dan Ayat Cahyadi sudah sejak
lama di prediksi oleh Lembaga survei independen LAMDA Indonesia pada kegiatan
survei pra pilkada beberapa waktu lalu jauh sebelum hari H pilkada kota
Pekanbaru. Survei Persepsi Publik yang bertajuk "Perilaku
Pemilih Warga Kota Pekanbaru Menjelang Pilkada Walikota 2017" tersebut
memprediksi bahwa tingkat elektabilitas Firdaus sebagai calon Walikota sebesar
32.3% pada saat itu dan paling tinggi diantara bakal calon walikota lainnya.
Sedangkan untuk posisi bakal calon Wawako, mayoritas 21,1% masyarakat kota
Pekanbaru pada saat itu memilih Ayat Cahyadi sebagai orang yang paling cocok
menjadi Wawako mendampingi Walikota. Survei yang memiliki margin of error
sebesar +/- 4% ini mewawancarai kurang lebih 600 responden yang merupakan warga
Pekanbaru asli yang telah memiliki hak pilih.
Dilihat dari perbandingan tingkat elektabilitas bakal calon
walikota Firdaus pada saat itu melalui survei persepsi publik yang mencapai
32,2% dengan hasil penghitungan suara dari KPUD yang menyatakan pasangan
Firdaus Ayat memperoleh dukungan sebesar 33,07%, maka bisa dikatakan bahwa
pasangan tersebut memiliki pemilih fanatik yang dukungannya tetap dan tidak
akan berubah meskipun hari H pencoblosan masih jauh. Kisaran pendukung fanatik
terbesar ada pada pemilih yang menyukai Firdaus, namun peran Ayat sebagai
pasangannya juga turut menyumbang andil besar. Di sisi lain secara obyektif,
kinerja pasangan tersebut pada periode sebelumnya juga di respon positif oleh
mayoritas warga Pekanbaru.